Sayup -sayup terdengar suaramu dari kejauhan, obrolan ringan kita yang hampir setiap hari selalu berjalan walau hanya sebentar, meski jarak memisahkan, tapi cukuplah raga ini yang jauh, tetapi hati tak boleh berkurang kedekatannya walau semeter pun. ” Sudah makan Nak? sesibuk apapun jangan lupa Dhuha-nya, tidurnya jangan terlalu malam, supaya bisa cepat bangunnya. Jama’ah dan qur’annya selalu dijaga nggeh, jaga kesehatan selalu Na a”. Itu yang selalu Inaq ( Ibu ) sampaikan, kemudian sering bercerita tentang aktivitas hari ini apa saja, lagi ngapain, lauknya apa, ngaji apa tadi? dan kadang kadang sering curhat tentang si dia yang sering dirindukan.
Baik baik disana Mom, bahkan ku tak mampu disampingmu disaat raga tak lagi sekuat dulu. Hanya bisa memelukmu dalam do’a -do’a indah yang selalu ku pinta pada Sang Maha Segala. Tunggu aku Mom, saya akan kembali disisimu, menghabiskan hari kita dengan kebahagiaan dan ketaatan kepadaNya. Semoga disisa umur ini bisa banyak berbuat baik kepada beliau berdua, menemani masa tuanya, membahagiakan beliau dan berharap kelak bisa berkumpul kembali di syurga.
Allahumma robbanas dzahibil ba’sa isyfi antasy syafi la syifa’a illa syifa’uka syifa’an laa yughodiru saqoman…
Ya Allah tuhan pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ,sembuhknlah ,hanya Engkau yang bisa menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dariMu , kesembuhan yang tidak meninggalakn satu penyakitpun….
Dear Allahku..titip dua malaikatku nan jauh disana
Dekap beliau selalu dalam cintaMu
Sembuhkan beliau, sehatkan beliau, kuatkan beliau
Apa daya diri yang hina ini Ya Robb..
Ketika kaki tak mampu berlari menengok beliau
Jaga selalu hati beliau Ya Robb…
Jangan biarkan bersedih walau sedetikpun dalam kehidupan ini
Salam rindu untuk Inaq
Izzati Ruba’ie