November 30, 2023

Lelaki itu lumpuh dari leher sampai kakinya.
Dia hanya dapat mengontrol organ-organ yang ada di kepalanya saja. Setiap harinya dihabiskan berbaring di kamar panti jompo yang sudah 10 tahun dia tempati, sejak umurnya masih 30 tahun. Namun siapa yang tahu bahwa lelaki ini bahkan dipanggil syekh oleh Nouman Ali Khan, seorang penceramah kondang di Amerika Serikat? kita akan lihat bagaimana itu terjadi 

Lelaki lumpuh itu bernama Robert Davilla. Dia hidup di panti jompo yang seluruh masyarakatnya merupakan komunitas agama kristen, saat itu begitu pula dengannya memiliki agama yang sama. Robert memiliki seorang teman yang tinggal sekamar, teman yang selalu mengajaknya berbincang mengenai tuhan dan agama mereka. 
Suatu hari teman Robert ini mendapatkan donor hati yang sudah ditunggu-tunggunya sejak sekian lama. Dia begitu senang namun dia juga sedih karena harus meninggalkan Robert sendiri. Tapi siapa sangka ketika hari operasi tiba, bukan kehidupan yang menyambutnya malah dia mengalami gagal dalam operasinya sehingga dia meninggal dunia. Suster memberikan kalung salip yang ditinggalkan orang tersebut dan memberikan pada Robert. Ditaruhnya kalung salib itu di gantungan samping tempat tidur robert. 
Allah, tiada tuhan selain Dia yang berhak kita sembah. Dengan izinNya Robert davilla di suatu malam bermimpi bertemu dengan seorang yang menyebut dirinya Muhammad. Muhammad menunjuk salib yang ada di samping tempat tidur Robert dan bersabda 
“Tidaklah Nabi diturunkan untuk menyeru ummatnya menyembah nabi, namun nabi diturunkan untuk mengajak semua ummat menyembah Tuhan. Aku pun nabi, Yesus hanyalah nabi, dia makan minum dan berjalan di sekitar kita sepertihalnya kita semua. Maka hanya kepada Tuhan seharusnya kita menyembah”
Robert terbangun, lalu dia dengan cepat mencari siapakah Nabi Muhammad itu. Dengan peralatan teknologi yang canggih orang lumpuh pun tidak akan kesulitan untuk sekedar mencari informasi dari internet. Dia akhirnya tahu bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa risalah islam, dengan begitu beliau pun langsung menyatakan diri masuk islam dalam syahadatnya. 
Dengan kegigihan dan keterbatasannya Robert terus belajar, dia belajar tentang islam, dan mulai mempelajari al-qur’an. Lambat laun ditemukannya ceramah dari Nouman Ali Khan yang menjelaskan makna ayat-ayat al-qur’an. Dia begitu senang dan bahkan dia mulai menghafal surat-surat dalam al-quran. Robert selalu belajar hingga suatu hari seorang pria dari Mesir yang bekerja di sana mendengarkannya membeca surat al-asr. Betapa kagetnya pria tersebut. Bagaimana tidak, seorang lelaki yang lumpuh, hidup di komunitas orang kristen yang jauh dari sentuhan islam bisa masuk islam dan mulai memahami dan menghafal ayat alquran. Sedangkan pria mesir itu adalah muslim yang karena jarak masjid dengan panti jompo itu jauh maka dia jarang melaksanakan sholat jum’ahnya. Dengan cerita dari Robert yang diceritakan, Pria mesir dan Robert davilla berdoa agar suatu hari bisa bertemu dengan Nouman Ali Khan. 
Dan sungguh ajaibnya lagi, Nouman berceramah di suatu masjid yang sudah 4 tahun dia tidak mengisi ceramah di sana. Sungguh indah rencana Allah, Pria Mesir itu sedang sholat di sana, dia menghampiri Nouman dan menceritakan semua tentang Robert. Mereka pun akhirnya bertemu. Di sana Nouman meminta Robert untuk membaca Al-quran dan subhanallah tiada satu orang pun yang tidak mengangis kala itu ketika mendengar bacaannya. Setiap kata yang diucapkan oleh Robert begitu indah sampai beberapa diantaranya dipakai oleh Nouman dalam ceramahnya. Subhanallah. 
Betapa banyak diantara kita yang sehat namun tak sekalipun menggunakan kesehatan kita untuk terus berjalan di jalan allah dan berjuang. Lihatlah itu Robert Davilla hanya dengan bagian kepalanya saja dia bisa terus belajar islam, bahkan dia harus rela berbaring 6 bulan karena rusaknya rusuk jika sekali saja mengikuti sholat jum’at di masjid yang antah berantah jauhnya. Dan tahu apa yang dia katakan? 3 bulan lagi jika aku sudah boleh duduk di kursi roda aku akan sholat jumat di masjid itu. Tiada ketenangan yang pernah aku rasakan selain moment itu. Dia memiliki fisik yang cacat. Namun wajahnya selalu bahagia dan dalam ketenangan serta kesyukuran pada Allah. tak malukah kita yang sedikit saja rasa sakit sudah berani meninggalkan perintah allah?
Begitulah Allah dengan mudah sekali memberikan petunjuk bagi siapa yang dikehendaki. Kita tidak akan mampu berfikir bagaimana itu bisa terjadi. Kita hanya bisa berkata Waaaaaww Subhanallah. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah. 
Dyah Ayu Fitriana 
Darun Nun 
BCT Malang 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *