Izzati Ruba’ie
Setiap waktu yang berlalu, tak ada yang bisa menjamin, apakah ia telah bernilai ibadah atau tidak. Semua kebaikan yang telah dilakukan belum tentu dicatat kebaikan olehNya, bisa jadi ia akan pupus dengan semua kemaksiatan yang diperbuat atau karena hati yangs sering berbuat riya’. Oh Gusti..bahkan amalan baik pun belum tentu bisa hamba jalani, lalu bagaimana dengan segunung dosa yang telah ku perbuat ini?
Disampaikan oleh Ustadz Ali dalam kajian Upgrading Guru SD Islam Assalam tadi pagi, hati yang selalu terpaut kepadaNya selalu tenang dan damai. Ia kan selalu merasa bahagia walau bagaimanapun getirnya keadaan dunia. Karena di dalam hatinya sudah kokoh pada satu nama yang selalu menjadi tumpuan hidupnya,,,hanya Allah….
Jadi berhati hatilah pada hati kita yang sering galau atau tidak tenang, hidup merasa kekurangan, hidup merasa kesepian, hidup merasa sedih, itu karena tak ada Allah di hati kita. Semua kegalauan itu datangnya dari diri kita sendiri, galau itu karena kemaksiatan yang telah kita lakukan lalu tidak segera bertaubat. Pesan beliau : banyak banyak dzikir mengingat Allah, karena hanya dengan mengingatNya semuanya akan menjadi tenang, kemudian banyak banyaklah berkumpul bersama orang sholeh, bersama para ulama yang mencintai ilmu , dan senanglah mendengar nasihat. karena hanya hati yang lembut yang suka mendengar nasihat. bagaimana hati itu bisa lembut? maka harus selalu dibersihkan dengan Al-Qur’an.
Robbi,,jaga selalu hati kami, anugrahilah hati yang selalu mengingatMu, hati yang terus menerus merindukanMu, hati yang terus menerus mencintaiMu, hati yang terus menerus menjadi lebih baik, hati yang penuh dengan syukur dan sabar, hati yang haus dengan ilmu, hati yang mencintai orang shalih orang alim kekasihMu, hati yang lapang dan lembut, hati yang selalu memohon ridha dan ampunanMu Ya Robb..birohmatika ya Arhamar rohimin,,,,
Pondok Pesantren Darun Nun Malang