Terlalu lama kita hidup dalam ketidaktahuan
Terlalu panjang raga kita membiarkan masa berjalan
Hingga waktupun yang mengalahkan kita
Dengan ketaatannya kepada Tuhan
Terlalu sulit untuk saling memahami
Tapi itulah yang selalu kuprakarsai
Yang senantiasa kurenungi
Mengarungi abu lalu
Dengan mungkin kerasnya kalbu
Juga egoku
Lewat keluh lidah yang tertahan
Dari hidup macam ini aku belajar
Dua puluh tahun membersamaimu
Dengan secercah yang mampu kukasihkan
Dengan segenap harapan
Impian
Tuk dimampukan
Membaktikan diri kepadamu
Bahagia membersamaimu
Aku tak akan gentar
Tuk tetap memelas segerombol kabulNya
Bahkan sebatalyon lebih
Dengan segenap welasan
Dengan linangan yang mulai lagi tersembunyikan
Entah sampai kapan
Kuharap tak pernah kelar
Rintihan ini takkan memudar
Menyesaki persemayaman
Tiap menit detik perjalanan
Tiap ada ingatan
Kuhaturkan segala bumbung penghaturan
Aku ingin kau yang terbaik
Dalam dimensi yang berbeda
Aku ingin kau jadi perkasa
Dengan apapun bekal yang telah terbawa
Tuhan
Maafkan aku yang selalu memaksaMu
Meminta ini itu tanpa tahu waktu
Tanpa menyadari siapa diriku
Semua keluar semauku
Atas keyakinanku
Atas pengetahuanku
Atas kebesaran kasih sayangMu
Ingin kurayah yang bisa kugerayah
Untuk keselamatan di alam sana
Demi dia
Sabtu, 21 Mei 2016
Indah Nurnanningsih