akan senantiasa dicari cari,
Digali,
Berupaya angkuh untuk didapati,
Bahkan sampai pada pemupukan dan perawatan
Dibawa, disimpan, disayang dan dipuja kemana arah pergi
Kalaupun bisa dieksplorasi
Senantiasa dalam kepemilikan, agar tidak kunjung hilang sedari awal
Entah kapanpun itu masanya
Yang jelas mampu melengserkan keresahan hati
Hingga mampu mewujudkan ketentraman
Kebahagiaan
Tentunya kenikmatan
Namun sayang, tidak begitu dengan urusan hati
Dibawa kemana arah pergi,
Tanpa tau arah pasti,
Sesuka iringan diri,
Akan jadi apakah itu nanti?
Komitmen ini aku punyai
Telah kukuh tak mau dan tidak bisa orang lain rusuhi
Mungkin aku bukan seperti yang lain, yang dengan mudahnya berhamburan kesana kemari berkhalwat bersama seorang lelaki
Mungkin aku pula bukan yang bisa selalu layani
Yang dengan mudahnya mengiyakan diri,
Dengan perkara kecil, sekalipun inggil
Menyertakan diri dalam kesemuan
Sebab yang semu hanya akan memberi kesakitan
Bersabar, karena semua ada masanya tersendiri
Acuhku bukan tanpa alasan
Sayangnya bukan mulut yang berbicara
Kalaupun ada, akupun tak mau bersua
Melewati ini,
Berharap ini saja pinta tuk fahami
Aku hanya sedang jaga diri
Hanya ingin mematuhi garis batas ambangNya
Aku bukan makhlukNya yang sudah semampai
Hanya yang masih jauh dari kata tak berdosa
Aku hanya telah jauh2 hari memandangkan muka kedepan
Berpaku pada penjagaan semua ini, akan datang ahir yang mulia
Dengan jalan yang hasan
Yang lebih terberkahkan
Jikalau sudah surga yang tertapaki
Apapun akan terdapati di tangan ini
Tak perlu khawatir lagi dengan yang sudah benar kau yakini
Maka setelah ini,
Bersiaplah saling memantaskan diri!
“Karena pada apa2 yang baik bagimu, belum tentu yang selalu terlihat mengesankan di permulaan”
Friday, July 22th 2016
01:58
-Catatan insom akut
(Bukan sekedar catatan, lebih dari sekedar curahan!)
Indah Nurnanningsih