Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Oleh : Nur Alfiyatul Hikmah
Beberapa bulan yang lalu saya mendapat kesempatan untuk menjadi “Ketua Pondok Ramadhan” di suatu pondok yakni Darun Nun yang berdiri ditengah-tengah masyarakat perkotaan. Saat saya menjadi ketua saya merasa bimbang, ragu dan senang. kenapa rasa ini muncul..??? rasa ini muncul karena baru pertama kali ini ditunjuk untuk memimpin warga pondok yang alim serta ta’dzim, saya juga merasa ragu karena takut nanti tidak bisa menjadi pemimpin yang adil bagi warga darun nun karena kelak pertanggung jawaban akan diminta oleh Allah SWT, namun dengan bismillah saya berani melangkahkan kaki ini untuk ramadhan kedepan. Ramadhan kali ini sesuatu sekali :). Di samping bimbang dan ragu perasaan senang juga terasa dalam benak diri karena masih saja ada yang mempercayakan kepemimpinan untuk saya pegang. Alhamdulillah. 😀
Di bulan suci yang penuh berkah ini saya dan teman-teman memulai kegiatan yang sudah diagendakan sebelumnya, di awali dengan pengajian di waktu subuh hari tadarus bersama warga darun nun serta warga bukit cemara tidar yang ikut berpartisipasi, hati tentram serasa ada di surga dunia, masjid dipenuhi dengan suara-suara merdu lantunan ayat suci kalamullah yang menyejukkan hati. Setelah tadarusan kita melakukan bersama-sama yakni sholat duha berjamaah yang dipimpin oleh salah satu ibu-ibu Bukit Cemara Tidar. Alhamdulillah tadarus telah usai, kini waktunya kita bersih-bersih diri menyucikan dari kotoran yang menempel, selain kebersihan tempat, badan juga harus dibersihkan seperti dalam hadist “Annadzofatu minal iman” yang artinya kebersihan adalah sebagian dari iman 🙂
Pengajian di mulai sekitar pukul 09.00 WIB yang diisi dengan berbagai macam materi yakni ada tafsir qur’an, kepenulisan, web design, meneladani istri Rasulullah dan masih banyak lagi yang lebih menarik. Saya sebagai ketua sangat bangga dan terharu karena bisa berkumpul dengan orang-orang alim disekeliling saya. Pengajian yang diawali pukul 09.00 WIB sampai selesai pukul 11.30 WIB pengajian pun telah usai, adzan mulai berkumandang waktunya bagi kami mengambil air wudhu untuk sholat duhur berjamaah di masjid.
Waktu telah menunjukkan pukul 12.00 WIB kini tiba saatnya saya dan teman-teman istirahat setelah setengah hari melakukan aktifitas. Syukur alhamdulillah selalu kami lantunkan kepada sang pencipta karena telah memberi kesehatan sehingga bisa mengikuti berbagai macam kegiatan hingga selesai nanti. Di sore hari kami melaksanakan kegiatan lagi yakni “Bengkel Qur’an” dimana kegiatan ini saling membenarkan ketika ada bacaan yang kurang tepat. seusai “Bengkel Quran” waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba adzan maghrib pun berkumandang. Alhamdulillah saling ucap :” Allahumma laka sumtu wabika amantu waala rizqika aftortu birokhmatika ya arkhamar rokhimin”< buka bersama di pondok darun nun sedrhana namun bermakna.
Seusai jamaah maghrib dan isya saya dan teman-teman bergegas untuk aktifitas selanjutnya yakni pegajian di malam hari yang di bimbing langsung oelh ustadz/ustadzah yang sudah ahli dibidangnya masing-masing. Inilah aktifitas terakhir saya dan teman-teman di malam hari. Setelah seharian lelah dengan aktifitas yang bermanfaat akhirnya saya dan teman-teman bisa istirahat untuk melanjutkan aktifitas besok 🙂
Pondok Ramadan penuh hikmah dan berkah serta menuai banyak manfaat, dengan adanya berbagai macam kegiatan yang ada kami semakin kompak tali persaudaraan semakin erat dan tak kan terpisah. semoga ini menjadi tali persaudaraan sampai ke surga nanti. amin. saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman serta ustadzah karena telah menuntun dan membimbing saya sehingga acara yang diselenggarakan berjalan lancar.
Sekian dan Terimakasih 😀