*Sudahkah Kita Penuhi Hak Anak Kita?*
Suatu hari ada seorang lelaki menemui Khalifah Umar bin Khattab r.a., Ia mengadukan perihal anaknya yang durhaka padanya. Mengetahui hal tersebut Khalifah lantas memanggil sang anak yang dilaporkan durhaka dan menasehatinya.
Namun, berminggu sudah anak tersebut tetap saja tidak berubah. Sampai untuk kedua kalinya sang ayah kembali mengadu pada Amirul Mukminin. Seketika Khalifah Umar memanggil kembali anak tersebut.
“Hei, Fulan. Mengapa kau masih saja durhaka pada orang tuamu, tidak memenuhi kewajibanmu sebagai anak?” tegas Sang Khalifah.
“Wahai amirul mukminin, adakah hak yang dimiliki seorang anak yang wajib dipenuhi oleh orang tuanya?” tanya anak tersebut.
“Tentu ada,” Jawab Sang Khalifah.
“Apa itu Wahai Amirul Mukminin?” tanyanya kembali.
“Orang tua berkewajiban untuk memilihkan calon ibu/bapak yang baik untuk anaknya, memberikan nama yang baik, dan mengajarkan Al-Quran padanya.”Khalifah Umar menjelaskan.
“Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ayahku tidak memenuhi satupun dari hakku tersebut. Ibuku adalah seorang budak majusiy, sedangkan nama yang diberikan padaku adalah ‘Ju’alan (kumbang hitam), dan dia tidak mengajarkan padaku Al-Quran walau sehurufpun.” cerita anak tersebut.
Maka menolehlah sang Khalifah pada lelaki yang mengadukan anaknya tadi seraya berkata padanya “Engkau datang untuk mengadukan kedurhakaan anakmu, sedangkan engkau sendiri telah durhaka bahkan sebelum ia mendurhakaimu dan engkau berbuat buruk padanya sebelum ia berbuat buruk padamu.”
—
Anak harus tahu, orang tua pun begitu. Sehingga tidak ada hak orang lain yang terciderai dan terabaikan.
_Lalu sudahkah kita-entah sebagai anak ataupun orang tua- sudah memenuhi kewajiban kita sebelum menuntut hak?_
Taklim subuh PP. Darun Nun
Bukit Cemara Tidar
Bersama Ust Izzuddin
Penulis: Dyah Ayu Fitriana
