Picture: Senja di Serawak, Malaysia |
oleh:
Indah Nurnanningsih
Menukil keindahan yang udara berikan,
Kuambilkan untukku sebilahnya saja
Mengingatkan rasa pada
sebesit luka
Jendela-jendela, tiang-tiang, bilik-bilik baruku
Tegar melawan tempaan
Tergelincirnya keindahan,
Saat aku tak diberi kebolehan tuk menebarkan maksud
dari yang terdalam
Inilah aku yang tak biasa tanpa memegang nampan kehidupan
Kiranya nyawaku tlah berada di titik terjauh kaki memijak
Dua tanah air menjadi saksi pilunya hati
Pun dengan manusia yang menyanggahi
Aku hanya sedang bicara tentang cinta, bukan tentangmu
Taruhlah saja semua sisa rasa yang pernah kau bawa
Di atas cawan-cawan itu
Sedemikian saja keterlibatanku pada episode pilu
Ekspresiku telah melayu
inginkan memanah, melejitkan satu pandangan, arahan pasti
di tanah Melaka ini
Sayangku tiada mampu tuju janji
yang mulanya kukuh kita kawali
Dalam imajiku, tak terjelma sedikitpun perangaimu memburuk
Sebab Tuhanpun tahu,
Sampai kapanpun takkan pernah dirimu menjadi yang terdalam dari hidupku
Malaysia, 14 Februari 2017
www.darunnun.com