Oleh Dyah Ayu Fitriana
” _Aku bertanya pada hatiku, mengapa ia selalu ngilu?_
_Aku bergumam pada pundakku, kenapa ia terus tersedu?_
_Mereka mendelik, meneriakiku, karena aku melupakan-Mu_”
Hei, engkau yang sedang membaca. Aku tahu mengapa mata indah itu tak bisa lepas dari tulisan ini. Yah ada harapan terselip untuk temukan pelipur kalbu. Ada air mata yang akan pecah ditumbuk berbagai masalah yang tak kunjung purna. Jangan ikuti kata hatimu jika ia membenci takdir Tuhan, menghujat diri sendiri yang berpeluh kebodohan. Semua masalahmu, semua sakitmu tak pernah lepas dari pengawasan-Nya. Lantas mengapa kau pendam sendiri sakit itu, masalah bertumpuk itu, seakan hanya kau yang sanggup mengatasinya dan Tuhanmu sedikitpun tak bisa membantu.
Belumkah sampai padamu nasihat dari Rasulallah, penutan kita?
ما خاب من استخار ولا ندم من استشار
_Tiada kecewa orang yang beristikharah, tiada menyesal orang yang bermusyawarah._
Allah Maha Mendengar, sekalipun masalahmu tak habis jika kau ceritakan dalam semalam. Sekalipun masalahmu sekecil atom, atau sebesar gunung. Ia dengan segala Kariim Nya tak hanya mendengar, tapi memberikan jawaban terbaik atas masalahmu. Dan yakinkan hati yang gelisah itu, bahwa jika Allah yang ikut campur maka apa yang terjadi tentu mengandung hikmah. Memangnya ada yang lain yang lebih Maha Bijaksana selain Dia?
Lalu bermusyawarahlah, mintalah nasihat dan pendapat dari ayah ibumu, guru, sahabat dan siapapun orang baik disekitarmu. Utarakan masalah itu, jangan kau pendam sendiri hingga ia merusak sendi-sendi. Katakan, lewat mereka mungkin saja kau temukan jawaban, atau setidaknya rasa lega karena masalah tak lagi menyempitkan dada. Dan berbahagialah, karena tiap yang mau bermusyawarah Allah akan memberikan rasa bahagia dan hal terbaik untuk yang melakukannya.
Selamat menghibur hati, mencurahkan apapun kegelisahan pada Sang Ilahi. Yakin, Ia akan memberi keindahan yang belum pernah kau bayangkan.
PP. Darun Nun
Bukit Cemara Tidar F3 No 4
www.darunnun.com
www.darunnun.com
