December 8, 2023

Dyah Ayu Fitriana
@fitri_yesss

Wuih keren. Dulu saya selalu berdecak kagum ketika ada orang yang punya kerjaan keren, berbaju necis, bermobil mewah dan yah kerjaannya sering kali ke luar negeri. Rayuan bapak untuk menjadi guru selalu saja saya tampik. Seakan kesombongan dalam hati berkata, sudahlah, kenapa aku juga harus menjadi guru? nggak seru ah kan pekerjaan yang lain banyak. Berbagai usaha saya lakukan untuk menghindari profesi tersebut, dan alhamdulillah saat ini saya benar-benar berada di universitas dengan jurusan pendidikan. Yah betul doa orang tua tak pernah salah hehe.

Guru, kata orang “digugu dan ditiru”. Digugu artinya dipercaya, apa yang disampaikan oleh guru tentu akan dipercayai muridnya. Seorang guru ekonomi ketika menjelaskan hukum permintaan tentu sudah memahami materi tersebut sebelumnya, maka muridpun akan percaya. Begitu juga guru matematika di SD. Ada cerita lucu saat ustad saya membenarkan pekerjaan rumah anaknya. Cara menghitung yang dilakukan si anak tersebut salah, ayahnya yang tahu tentu membenarkan. Namun anak tersebut terus saja ngotot dan akhirnya berkata “Kata guruku loh gini yah, ayah itu yang nggak bisa. Wong kata guruku aja gini.” Nah ini kasus yang lucu, Guru harus benar-benar hati-hati menyampaikan sesuatu. 

Ditiru, artinya dijadikan teladan oleh muridnya. Menjadi guru bukan pekerjaan paruh waktu. Jika seorang akuntan menghitung anggaran perusahaan di jam kerja, ia tak akan melakukannya ketika sedang jalan-jalan. Jika seorang arsitek mempertimbangkan planningnya di jam kerja, ia tak perlu berperan sebagai arsitek saat melaksanakan ibadah di masjid. Tapi sebagai seorang guru, tak perduli di manapun dan kapanpun ia tetap harus menjadi tauladan yang baik. Saat jalan-jalan, saat di masjid, saat arisan, murid tetaplah murid baginya, dan ia tetaplah guru yang dijadikan panutan oleh muridnya. 

Tak hanya itu, banyak teman-teman saya yang ngaku dan curhat kalau cita-citanya saat ini adalah karena kesukaan pada guru yang mengajarkan bidang tersebut. Pula tak jarang teman yang benci dan tidak suka pada satu pelajaran sampai saat ini gara-gara guru smp atau sma nya yang tidak disukainya. Wah ternyata sebegitu besar ya pengaruh seorang guru pada kehidupan siswanya tidak hanya untuk waktu yang singkat. Tapi untuk masa depan yang sangat lama.

Maka, bagimu, calon-calon guru. Berbanggalah. Darimu akan banyak senyuman anak-anak yang mungkin saja dirumah tak bisa ia dapatkan. Darimu pula akan ada cita-cita tinggi, seperti di novel laskar pelangi, yang akan membawa anak-anakmu melambung jauh menggapai mimpi. Darimu pula, wahai guru, akan ada tangis terimakasih atas kasih sayang kesabaran, keikhlasan.

Memang sulit, karena laboratoriummu adalah manusia. Yang terkadang penuh dengan semangat membara, lari-lari tiada henti, kadang penuh dengan kecuekan. Maka guru, cintai mereka, penuhi dengan kasih sayang dan mimpi-mimpi, agar mereka tak sendiri, agar mereka berani melambung tinggi. :) 

Perum Bukit Cemara tidar f3 no 4
Karangbesuki Sukun Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *