December 8, 2023
*Oleh : Nur Alfiyatul Hikmah*
Sedari dulu ku sering membencimu buk,
Berkata yang tidak-tidak akan dirimu,
Ku tak pernah tau perjuanganmu,
Perjuangan _menggembolku_ selama sembilan bulan silam,
Ibuk…
Tiada kalimat indah yang bisa ku ucap kepadamu,
Terbungkam semua raga ini,
Hanya isakan tangis dalam dada,
Yang tak kuasa ku tahan hingga air mata bercucuran,
Maafkan anak bungsumu ini buk,
Banyak kekhilafan, kesengajaan yang pernah ku lakukan kepadamu,
Tak pernah ku bahagiakan dirimu,
Hanya kesedihan yang selalu ku persembahkan untukmu,
Terimakasih buk,
Engkau yang rela bertaruh nyawa demi bungsumu,
Sehingga lahirlah bungsumu ini dipelukanmu,
Bergejolak hati ingin tiap saat menemanimu,
Buuk…
Relakah engkau bungsumu diambil orang lain,
Sedangkan engkau yang telah susah payah membesarkan bungsumu ini,
Jika tak kau relakan,
Biarkan bungsumu ini tetap bersamamu hingga akhir waktu,
Tapi, jika kau ijinkan,
Bungsumu akan tetap mencintaimu dalam doa,
Tak kan biarkan bungsumu jauh darimu,
Takkan bisa bungsumu hidup tanpamu,
Buk,
Kaulah nyawaku,
Cintamu putih bersih,
Sayangmu beribu”,
Perhatianmu penuh kasih,
www.darunnun.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *