November 30, 2023


Sampailah Aku di Puncak Gunung
By: Anggun Amalia Fibriyanti
Salah satu dari pemandangan alam yang sering dan bahkan sudah tertanam di mindset banyak orang adalah Gunung. “Gunung” pastilah kita semua pernah dan sering memandangnya, oleh karena itu, mudah sekali kita untuk menggambarkannya, mudah untuk membayangkannya dan menikmati keindahannya meski dari sisi sampingnya. Namun “mendaki gunung” sudah pernahkah anda? jawaban atas pertanyaan ini sungguh amat beragam, apalagi alasannya. Bagi yang sudah pernah ataupun belum pernah, mereka mempunyai alasan masing-masing. Sedangkan pendapat dari orang yang sudah pernah naik gunung mungkin hampir sama namun mereka mengungkapkannya dalam berbagai gaya.
Begitupula dengan kehidupan. Beragam keindahan dunia mempesona mata. Gaya hidup seseorang tak jarang kita abaikan. Bahkan selalu kita jadikan acuan. Bak mata memandang gunung yang jauh disana, terselip sebuah keindahan. Dibalik itu, nyatanya terjal batu tak karuan. Dari ilustrasi ini, mari kita meraba diri sendiri. Sudahkah kita bersyukur atas apa yang kita punya?? Seiring kita memandang orang lain akan gaya hidup mereka, apa yang mereka miliki, sedang kita membandingkan dengan apa yang telah kita punya. Maka.. rasa ingin meniru, memiliki muncul dan merekat dalam hati kita hingga timbul yang namanya cita-cita. 
Jika kita dilahirkan dari keluarga sederhana bahkan bisa dikata kurang mampu, lantas patutkah kita tidak punya cita-cita? Patutkah kita merasa kecil dan sering berprasangka “mungkin kah saya bisa ini?, mungkin kah saya bisa punya ini?, dan beberapa kalimat “mungkinkah saya” yang lainnya ? Tidak… Firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” . Dari sini, dapat kita petik suatu pelajaran bahwa dalam hidup ini kita harus “Berjuang”. Apa saat saya ingin mendapatkan sesuatu saya harus selalu berjuang???? Jawabnya Iya.. Untuk mendapatkan sesuatu jika tidak usaha apa kita dapat? Nahhh… ikuti ilustrasi ini.
Berdasarkan pers. Fisika W= F.s,  Dimana W adalah usaha, F adalah Gaya, dan s adalah perpindahan. Makna fisisnya.. syarat mutlak agar terjadi usaha adalah adanya gaya yang menyebabkan perpindahan.  Jadi, faktor perpindahan merupakan unsur penentu terjadinya usaha atau tidak. Walaupun gaya yang diberikan cukup besar, apabila tidak ada perpindahan akan membuat usaha yang dihasilkan menjadi nol. 
Sekarang, apa korelasinya dengan kehidupan???. Jika rumus ini kita terapkan pada suatu hal, maka banyak sekali perubahan perubahan yang terjadi pada diri kita untuk merengkuh sebuah kesuksesan. Usaha merupakan suatu langkah untuk mencapai sesuatu, untuk mencapai sesuatu tersebut maka diperlukan sebuah gaya atau aksi, sedangkan aksi harus ada pergerakan yang bisa menyebabkan adanya perpindahan. Sebesar apapun gaya yang kita keluarkan namun jika tidak ada perpindahan maka usaha yang kita lakukan samadengan nol.  Jadi perpindahan disini dapat diartikan bahwa adanya perubahan dari titik awal hingga titik akhir. 
Sama halnya saat saya ingin mendaki gunung. Ingin tau bagaimana hawa dan indahnya puncak gunung. Untuk bisa merealisasikan keinginan saya, saya tidak boleh hanya berdiam diri, berangan-angan dan menulis status saja. Sebaliknya, saya mengikuti kursus, disitu pastilah ada suatu acara rekreasi sederhana, sejenak saya berfikir pasti ada yang punya hobbi naik gunung dan lain sebagainya, jadi saya bisa sharing dan berteman dengan mereka. Ternyata diakhir program camp, ada banyak pilihan untuk liburan. Disinilah saya dan teman-teman berinisiatif untuk mendaki, walau hanya gunung kelud yang ketinggiannya ~1700 mdpl. Wajarlah untuk pemula… Tapi, saya takut untuk ijin orang tua, karena dari dulu orang tua saya sangat mengkontrol bagaimana pergaulan dan gaya hidup saya. Namun, saya berusaha bilang ke ibu dengan baik-baik, dan Alhamdulillah beliau mengijinkan. Akhirnya saya bisa mendaki, bisa sampai dipuncak gunung, melangkah sembari menikmati proses dan keindahan ciptaanNya. 
So… Sobattt… Jangan pernah lelah berusaha mengejar target, semakin cepat kita bergerak semakin cepat pula target-target itu tercapai.Banyak jalan menuju roma, banyak cara tuk bisa sampai di puncak gunung. Ungkapan ini patut tuk kita tanamkan di diri kita. Keyakinan dan usaha keras kita tiada yang sia-sia pasti ada hikmahnya, pasti ada manfaatnya.

 

Malang, 8 November 2017
Pondok Pesantren Darun Nun Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *