Tinggal menunggu bulan masa lajang ini terlepaskan,
SIAPKAH…?
jika muncul pertanyaan seperti itu, dalam benak berkata “Antara siap dan belum siap”,
Karena nanti beban yang ku tanggung bukan hanya bebanku sendiri,
Namun beban antara diriku dirinya keluargaku dan keluarganya,
Memang raga bekata siap namun batin ini belum begitu siap untuk memikul beban berat ini,
Masa mudaku hampir habis,
Main-main di luar sana sudah hampir tak bisa terjamah lagi kawan,
Mungkinkah nanti ku jadi sosok istri idaman?
Tak ada yang tau kecuali suamiku,
Dialah imam yang kan menuntunku jadi istri idaman,
Yang kan menuntunku jadi ibu idaman bagi anak-anakku,
Yang kan jadi menantu idaman bagi mertuaku kelak,
Sekarang pepatah “Ibuku Surgaku” nanti kan bergeser jadi “Suamiku Surgaku”,
Siapkah kau…?
Kadang bingung mau menjawab secuil pertanyaan itu,
Ditelinga terasa aneh,
Mau bagaimana lagi,
Nanti memang semua akan berganti,
Dengan berjalannya waktu,
Kau akan siap dengan sendirinya,
Jalani saja sesuai kodratnya,
Anggap semua ringan,
Agar kau tak terbebani dengan hal barumu,
Bingung…!
Rasa inilah yang muncul saat nanti ku harus begini begitu,
Tak bisa bermanja lagi dengan ibu bapak,
Bungsumu yang dulu kau rawat hingga sebesar ini,
Akan berpisah denganmu,
Tuntun aku bu pak,
Agar tetap menjadi bungsu yang tetap kau manja seperti dulu,
Bungsumu tak mau berpisah,
Namun bungsumu kini telah dewasa,
Ingin membahagiakanmu dengan cara apapun,
Pak,
Buk,
Doakan bungsumu dalam tiap untaian doa di sepertiga malam,
Agar menjadi bungsu Soleha serta Istri solehah.
Amin 🙂
