December 8, 2023

Oleh Dyah Ayu Fitriana

@fitri_yesss
Sepertinya itu yang saya sadari ketika mempraktekkan ilmu bebersihnya Marie Kondo. Saya begitu syok saat melihat tumpukan buku yang menggunung di loteng rumah. Parahnya ketika kardus demi kardus saya buka, banyak buku yang rusak. Entah karena basah atau karena ulah hewan-hewan nakal. Benar kata Marie Kondo, betapa kasihan buku yang lama tak tersentuh, disudutkan bertahun-tahun tanpa dibaca dan diambil manfaatnya.
Kemudian saya menemukan sebuah buku tebal dengan ukuran 10 x 20 cm. yah, itu buku catatan harian. Berisi banyak hal yang dulu saya pelajari dan catat. Tak hanya itu beberapa merupakan nasihat dan menggambarkan proses kehidupan saya. Betapa sedihnya ketika harus menyadari bahwa buku itu telah basah bahkan menghitam. Bagaimana bisa membuangnya? Tapi bagaimana juga bisa menyimpannya. Akhirnya dengan berat hati memang buku itu harus dilepaskan karena tak mungkin lagi di simpan.
Dari pengalaman perih itu, saya baru menyadari. Betapa perlunya menyimpan tulisan di tempat yang lebih aman. Yang tak mudah basah maupun kusam. Memang benar, buku cetak itu sangat penting. Sebagaimana mata saya yang masih belum mampu beradaptasi dengan format pdf yang tak semanis saat memegang, membuka lembaran dan mencium bau buku cetak. Namun, alangkah lebih baik jika catatan-catatan kita, tentang ilmu, nasihat atau pengalaman pribadi, dapat disimpan di tempat yang aman seperti blog atau website. Selain itu, bukankah jika kita simpan di sana tidak hanya kita yang dapat membacanya, melainkan banyak orang yang akan mengambil manfaat darinya. Tetap simpan buku yang kau cintai, rawat dia, dan praktikkan apa yang ia ajarkan. Karena sejatinya buku akan benar-benar berarti jika apa yang ada di dalamnya membawa perubahan.  

 

Pondok Pesantren Darun Nun Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *