Oleh: Nur Gobel (IG: @penuturrasa)
“A goal without a plan, is just a wish” (Antonie de Saint-Exupery)
Menulis life plan sampai 60 tahun? Hahaha
“Mungkinkah umurku bisa sampai 60 tahun?”, gumamku dalam hati.
Kesan lucu menyelimutiku kala itu, ketika membaca dan memperhatikan bonus dari sebuah buku yang aku beli. Ya, aku mendapatkan bonus sebuah tabel life plan yang begitu besar, empat kali lipat dari apa yang ada di gambar, karena yang di gambar tersebut telah dilipat dan dibagi menjadi empat bagian.
Sekilas yang bisa kusimpulkan dari pembuatan life plan ini adalah bukan seberapa panjang umur kita, tapi seberapa bisa kita merencanakan dan mewujudkan mimpi-mimpi agar menjadikan hidup kita lebih bermakna. Coba kita renungkan, sudah berapa tahun umur yang kita lewati? Apakah umur yang telah lewat tersebut sudah bermanfaat bagi sesama? Atau mungkin hanya lewat dengan begitu saja?
Mengapa kita perlu membuat life plan? Apa sih tujuannya? Tujuan membuat/menuliskan life plan adalah agar apa yang akan kita lakukan/mimpikan lebih terarah dan kita bisa selalu mengingat dan mengevaluasinya. Mimpi yang tak ditulis akan mudah saja terlupakan, karena pada hakekatnya manusia tidak hanya memiliki satu mimpi yang bisa diingat sepanjang waktu. Dengan menulis mimpi ataupun target, kita bisa pula mengevaluasi apakah hal-hal tersebut telah tercapai atau belum. Kita dapat bermuhasabah kenapa mimpi atau target tersebut belum tercapai.
So, mulai sekarang, ayo tuliskan mimpi/target/life plan kita! Jadikan hidup lebih terarah!
“Perencanaan dapat membawa masa depan ke masa sekarang, sehingga kamu bisa melakukan sesuatu untuk masa depan saat ini.” (Fulan)
Pondok Pesantren Darun Nun Malang BCT F3 No. 4