Seseorang baru bisa dikatakan benar-benar faham akan satu hal, ketika dapat menyampaikan pengetahuannya dengan sesimpel mungkin.
Ini ceritanya saya dan para santri pengen mulai nulis buku yang jenis tulisannya features. Kita saling mencari dan mencermati tulisan di google yang menjelaskan tentang features. Tapi dari semua artikel belum ada satupun yang memberi gambaran secara utuh features itu apa, gimana cara nulisnya, mana contohnya. Semua tulisan hanya memberi gambaran tipis yang akhirnya membuat kita tambah bingung karena beragamnya contoh yang diberikan dan bebasnya kreatifitas dapat digunakan.
Suatu hari tanpa sengaja saya menemukan buku di perpus yang berjudul “Feature: Tulisan Jurnalistik yang Kreatif”, nama penulisnya Fanny Lesmana. Pertemuan dengan buku ini dan membacanya adalah sebuah titik balik yang akhirnya membukakan jalan yang gamblang pada feature. Ternyata memang karena tidak adanya pola baku yang menjadi kesepakatan oleh para ahli, maka wajar penulisan features menjadi sangat beragam. setelah ini akan saya tulis beberapa poin yang saya dapatkan dari buku Fanny Lesmana tersebut.
Dibawah ini akan saya berikan contoh yang saya ambil dari hipwee.com dalam kolom human interest.
Pak Soleh cukup beruntung. Kisahnya yang ‘menyentuh’ tapi sebenarnya tak langka, akhirnya mendapatkan corongnya. Postingan Dewi Rachmayani di Facebook tentang keberadaan Pak Soleh, tukang ojek yang sudah berumur dan mulai kehilangan banyak pelanggan, jadi viral di berbagai platform sosial media. Khas orang Indonesia. Sesuatu yang menyentuh hati begini memang laku di mana-mana.
Kita-kita ini terlalu terbiasa dimanjakan dengan kemudahan di mana-mana. Lupa. Kadang Tuhan menitipkan rejekiNya di tangan kita. Seberapa sering kita mampir di warung sebelah rumah saat butuh teh atau kopi sachet? Seringkah kita memanggil abang-abang tukang bakso yang lewat di depan rumah saat lapar melanda? Atau lebih sering memesan via internet yang sudah pasti rasa dan kualitasnya?
Setiap hendak berhenti di gerai yang besar – memanfaatkan aplikasi yang sedang banyak digunakan – relakah kita sedikit direpotkan? Demi rejeki mereka yang sebenarnya lebih membutuhkan
Bukankah akhirnya tujuan hidup itu mengerucut jadi sederhana saja — jadi manusia yang bermanfaat bagi sesama?
TIPS DALAM MENULIS FEATURES
Nah setelah tulisan ini semoga bisa menjadi pedoman untuk mulai menulis features. Melihat mendengar dengan lebih dalam akan membuat kita bisa menuliskan features yang menggugah hati para pembaca. Selamat menulis!
Pondok Pesantren Darun Nun Malang