Oleh : Mutiara Rizqy Amalia
Kehidupan di dunia ini tidak terlepas dengan yang namanya hubungan, tali persaudaraan sesama muslim, sesama manusia. Setiap hari kita dipertemukan oleh berbagai macam orang yang memiliki karakter dan sifat masing-masing. Ada yang baik, perhatian, peduli, penyanyang, pemberi, dermawan, tapi juga ada yang sebaliknya. Bahkan mungkin ada yang memiliki dua sikap yang bertolak belakang, di depan orang terlihat ramah, tapi di belakang malah sebaliknya, naudzubillah.
Tidak diragukan lagi bahwa orang juga harus memilih teman yang baik dan sejalan dengan pribadinya, karena pertemanan juga menjadi kunci keberhasilan seseorang. Banyak orang yang melihat seseorang dari karakter teman yang selalu bersamanya. Carilah teman yang saling membangun simbisosis mutualisme, hubungan yang saling menguntungkan dikedua belah pihak, dan menguntungkan di dunia hingga akhirat.
Allah SWT sudah memperingatkan kita untuk mencari teman yang bertaqwa, saling mengingatkan dalam kebaikan. Sesuai sabdaNya bahwa seseorang yang berteman di dunia akan saling bermusuhan di akhirat kelak, kecuali bagi orang-orang yang berteman karena ketaqwaan.
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ.
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”(QS. az-Zukhruf [43]: 67)
Jika dalam suatu majelis berusahalah untuk melapangkan temppat duduknya, jangan beri tempat yang sempit dan saling berdesakan, agar teman bisa leluasa dan khusyu’ mengamati ilmu yang sedang dipelajari. Kalaupun ada seorang teman yang membutuhkanmu dalam mempelajari pelajaran, maka bantulah ia sebisamu agar kamu dapat memperoleh kemanfaatan dari ilmu yang kau punya. Jangan sampai memperolok karna ilmu yang kau genggam.
Boleh kita berteman dengan siapapun, asal tetap teguh dalam membangun ketaqwaan kepada Allah SWT. Saling amar ma’ruf dan nahi mungkar, menyeru pada kebaikan dan melarang pada keburukan. Tetap berbuat baik bagaimana situasi dan kondisi apapun. Dan ingatlah, teman akrab kita di dunia belum tentu menjadi teman akrab kita di akhirat. Tetap terampil dan selektif memilih yang dapat dijadikan teman untuk menuju keridhoan Allah SWT.
Boleh kita berteman dengan siapapun, asal tetap teguh dalam membangun ketaqwaan kepada Allah SWT. Saling amar ma’ruf dan nahi mungkar, menyeru pada kebaikan dan melarang pada keburukan. Tetap berbuat baik bagaimana situasi dan kondisi apapun. Dan ingatlah, teman akrab kita di dunia belum tentu menjadi teman akrab kita di akhirat. Tetap terampil dan selektif memilih yang dapat dijadikan teman untuk menuju keridhoan Allah SWT.
10022019
21:06
Pondok Pesantren Darun Nun Malang