December 8, 2023

Siti Fathimatuz Zahro’

Hai Pejuang Kekasih Allah……
Edisi kali ini, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan yang sangat…sangat…sederhana dan sering sekali dialami oleh para pejuang ilmu pengetahuan.
Pertanyaan Pertama
Pernahkah anda dalam suatu majlis ilmu dan posisi anda duduk di barisan depan sehingga memudahkan sekali untuk menangkap apa yang disampaikan oleh guru. Namun mengapa ketika belajar berakhir dan guru meninggalkan ruangan, anda merasa apa yang diajarkan juga ikut ‘keluar’?
Jawabannya ada dibawah dan jangan melihat sebelum anda membaca pertanyaan dibawah ini!!!
Pertanyaan Kedua
Pernahkah anda ketika menghafalkan suatu ayat dan merasa benar-benar sudah ‘menancap’ tapi ketika akan setoran, mendadak anda amnesia?
Penyebabnya ada pada sesi akhir dan jangan melihat terlebih dahulu!!!
Pertanyaan Ketiga
Pernahkah anda ketika akan melaksanakan ujian dan anda sudah mempersiapkan dengan baik namun ditengah-tengah mengerjakan soal anda tidak menemukan jawaban yang tepat padahal hal itu merupakan hal mudah dan sudah anda ulang-ulang sebelumnya?
Pernahkah anda mengalaminya? Jangan stop disini. Temukan jawaban diakhir sesi
Naaah mungkin ini yang sering banget terjadi diera milenial serba instan. Kayak jaman sekarang niih…
Pertanyaan Keempat
Bandingkan!!! Berapakah waktu yang anda habiskan untuk berkutat dengan Al-Qur’an dan handphone?
Sebelum anda melanjutkan hingga kebawah, mari berpikir sejenak tentang pertanyaan-pertanyaan diatas. Pernahkah? Pernahkah? Pernahkah?
Mari bertanya kepada diri masing-masing, mengapa hal itu bisa begitu?
Sebenarnya itu permasalahan yang sering terjadi bahkan terpikirkan tapi tidak pernah kita ulas secara jauh. Mari, perlahan kita putar kembali potongan-potongan kejadian untuk menemukan penyebabnya.
“Subhanallah kamu cantik banget hari ini J”.
Ungkapan ini pasti sering kita ucapkan ketika berjumpa dengan teman-teman kita yang kala itu terlihat berbeda. Tapi ada yang salah. Coba cermati kata ‘hari ini’. Seolah-olah hari-hari sebelumnya, teman kita tampak tidak cantik.
Itu adalah hal yang sangat kecil tapi mengandung sebuah kesalahan. Bagaimana perasaan dari teman anda ketika mendengar ucapan tersebut. Sedikitnya akan ada sebuah perasaan miris dan bisa saja ia memikirkan pakaian apa yang akan dikenakan kemudian hari agar tetap ‘cantik’. Dari sebuah ucapan yang memberikan sebuah dampak sakit yang memiliki efek berlanjut.
Lantas bagaimana dengan kesalahan-kesalahan yang sudah jelas salah namun kita masih melakukannya dan kita mencari-cari celah diantaranya agar tidak terlihat salah dengan segudang alasan dan pertimbangan.
Ini sebuah kisah nyata yang terjadi disalah satu pondok pesantren Al-Qur’an di Kota Malang.
Kala itu ada anak bernama Aminah dan ia merupakan salah satu dari santri pondok tersebut. Ketika waktu kunjungan ia bertemu dengan orang tuanya. Ia menanyakan suatu hal “Ma, kenapa sih aku kalau nderes selalu ngantuk? Padahal belum ada 30 menit dan aku sudah wudhu”. Dan ternyata mama Aminah menjawab “Bisa jadi Al-Qur’an tidak mau dibaca oleh mu nak. Kamu sering meninggalkannya dan membacanya hanya ketika tiba waktu setoran. Tidak karena ringan hati untuk ‘berbicara’ dengan Allah”.
إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً
وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ
فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ

03 Maret 2019
Pondok Pesantren Darun Nun Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *