Oleh : Neng Sumiyati
Memulai dengan wajah baru berarti sama dengan memperbaiki wajah lama, yang artinya dalam prosesnya ada perubahan-perubahan untuk menuju kebaikan.Melupakan wajah lama, topeng perilaku lama yang jauh dari sendi-sendi kebaikan tentu melalui banyak proses didalamnya, jika ketika memakai wajah lama hanya dihiasi dengan kegundahan hati, keluhan kegiatan harian, amarah masalah kecil dan hanya menghadap kepada sang pencipta atas dasar menggugurkan kewajiban, maka dengan wajah baru perkara hiasan tersebut akan dirubah tentu melaui berbagai proses dan pengorbanan.
Di bulan Ramadhan ini, tentu saja wajah lama harus dilupakan, dengan cara menyadari serta mentadaburi arti bulan Ramadhan pada diri sendiri, bertanyalah kepada guru atau teman yang dapat menggambarkan atau mendeskripsikan bulan mulai ini dengan indah dan tentunya agar dipahami lebih dalam, sosial media yang biasanya hanya digunakan untuk browsing tugas, mendengarkan music, atau menyelami kehidupan orang melalui instagram dapat diganti dengan menggunakannya agar lebih bermanfaat lagi, seperti mengurangi waktu bermain di sosial media, ataupun bisa menggunakannya untuk menulis agar lebih berfungsi, dan tentunya mendengarkan alunan music bisa diganti dengan mendengarkan Murottal atau Sholawat serta selalu percaya bahwa sesuatu yang tidak ternilai bisa bernilai di bulan mulia ini.
Memulai dengan wajah baru tentunya memiliki visi atau bisa disebut juga memiliki tameng baru, karena di bulan suci ini bukan hanya menahan dahaga dari panasnya terik matahari, namun juga menjaga hati serta lisan agar tidak memiliki secercah noda hitam entah dari kedengkian, keluhan atau amarah.Tentu semuanya itu memiliki tahap kesulitan tersendiri, dan semuanya tergantung pada diri sendiri, tergantung kemauan dan kemana arah tujuannya, apakah akan tetap pada wajah lama? Yang terlena dengan kefanaan namun lupa atas sang maha kuasa, yang hanya menghadap kepada-nya atas dasar untuk menggugurkan kewajiban dan hanya memaknai bulan ini sebagai bulan yang istimewa di lisan namun perilau tidak karuan.
Mari satukan hati dan pikiran, buang jauh-jauh wajah lama dan mulai dengan wajah baru, jangan sampai ada penyesalan karena telah menyia-nyiakan bulan mulia ini, bukan hanya sekedar lisan yang mengagungkan namanya namun juga diimbangi dengan perilaku, lenyapkan sifat hati yang tidak karuan, sorotan mata yang nanar dan ketidakpedulian yang tidak berkesudahan.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang