Boleh Nggak Kita Minta Diuji Sama Allah SWT?

Oleh Alvian Izzul Fikri

Ujian merupakan salah satu bentuk kasih sayang dan cara Allah SWT mendidik serta mengangkat derajat hamba-hamba-Nya. Ujian yang diberikan Allah kepada manusia tidak selalu dalam bentuk kesulitan, bisa juga berupa kesenangan dan kemudahan. Lantas, muncul pertanyaan: boleh nggak kita minta diuji sama Allah SWT?

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, surah Al-Baqarah ayat 286:

“Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya.”

Ayat ini menunjukkan bahwa setiap ujian yang diberikan Allah SWT selalu disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan hamba-Nya. Ujian adalah cara Allah SWT untuk mengukur iman, kesabaran, dan ketawakalan kita kepada-Nya.

Kita tidak boleh dengan sengaja meminta ujian. Ini karena ujian dari Allah tidak hanya sekadar kesabaran, tapi juga bentuk tanggung jawab yang sangat berat. Meminta ujian bisa berarti kita belum memahami atau menyadari beratnya ujian itu sendiri.

Rasulullah SAW, sebagai sosok teladan terbaik dalam kehidupan kita, tidak pernah mengajarkan umatnya untuk meminta ujian. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri meminta umatnya untuk berdoa agar dijauhkan dari ujian yang berat. Dari Abi Hurairah, Rosulullah SAW bersabda:

تَعَوَّذُوا باللَّهِ مِن جَهْدِ البَلاءِ، ودَرَكِ الشَّقاءِ، وسُوءِ القَضاءِ، وشَماتَةِ الأعْداءِ.

الراوي: أبو هريرة | المحدث: البخاري | المصدر: صحيح البخاري | الصفحة أو الرقم: 6616 | خلاصة حكم المحدث: [صحيح] | التخريج: أخرجه البخاري (6616)، ومسلم (2707)

“Mintalah perlindungan kepada Allah SWT dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha’ (takdir), dan kegembiraan para musuh.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari sini, kita belajar bahwa meskipun ujian adalah hal yang wajar dalam kehidupan, kita tidak diperintahkan untuk memintanya. Rasulullah SAW mengajarkan untuk selalu memohon perlindungan dari ujian yang berat dan meminta kemudahan dalam menghadapi setiap cobaan yang datang.

Meminta ujian kepada Allah SWT menjadi salah satu dalil kurangnya rasa syukur dan tawakal  kepada-Nya. Ujian bisa jadi sangat berat, dan belum tentu kita siap menghadapi ujian tersebut dengan baik. Allah SWT, dengan kebijaksanaan-Nya yang Maha Sempurna, sudah mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

Meminta ujian juga bisa menjadi tanda ketidakpahaman terhadap makna kesabaran yang sebenarnya. Sabar dalam Islam tidak hanya berarti mampu menahan diri dalam kesulitan, tapi juga sabar dalam menjalani segala hal yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.

Daripada meminta ujian, sebaiknya kita meminta kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian yang mungkin akan datang. Sebab, ujian adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari, namun kita bisa meminta pertolongan dari Allah untuk dimampukan melalui semua itu.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an, surah Al-Baqarah ayat 153:

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Meminta ujian kepada Allah SWT tidak dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW justru mengajarkan kita untuk meminta kemudahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan. Ujian adalah bentuk kasih sayang Allah untuk mendidik dan menguatkan hamba-Nya, namun sebaiknya kita tidak memohon ujian itu sendiri. Sebaliknya, kita diajarkan untuk memohon perlindungan dari ujian yang berat dan meminta pertolongan Allah SWT agar mampu bersabar dan tawakal dalam setiap keadaan. Janganlah meminta ujian kepada Allah, beratt, kamu nggak akan kuatt. Orang yang beriman itu siap diuji, tapi jangan minta diuji.

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook
Twitter
WhatsApp