
Hari Ini, Aku Bahagia
Hari Ini, Aku Bahagia Oleh: Muhammad Ilyas Hari ini langit serasa ikut tersenyum, angin lewat pelan, kayak bisik kecil yang manis. Kopi pagi terasa lebih
Hari Ini, Aku Bahagia Oleh: Muhammad Ilyas Hari ini langit serasa ikut tersenyum, angin lewat pelan, kayak bisik kecil yang manis. Kopi pagi terasa lebih
Tak Berarah Oleh: Zahriyatun Nafiah Berat kaki ini melangkah Tuk menjalani hidup tak berarah Dalam diri tak ada gairah Hanya ingin terus menyerah Namun
Rumus-rumus hidup digariskan
Berbagai kerumitannya pun selalu disederhanakan
Coretan-coretan makna dituangkan
Oleh: Zahriyatun Nafiah Langitmu begitu mulia Telah lahir para Aulia Namun banyak mata memandang sebelah mata Ajaran Nabi kuat kau jaga Namun banyak orang
Menanti Oleh Ahmad Mumtaz Senja mewarna di ujung barat angin tenang membisik syahdu bulan suci hampir mendekat menghapus resah di relung kalbu. Rindu berkibar sebagai
Di atas jembatan yang memeluk lautan,
angin berkisah tentang perjalanan.
Madura tersenyum dalam cahaya fajar,
menyambut langkah yang haus pelajaran.
Dalam rihlah suci, langkah penuh berani,
Menuju Madura, tanah sarat seni,
Di sana terhampar, puisi berseri,
Menggugah jiwa, bagaikan cahaya abadi.
Menyusuri jejak, pujangga terpuji,
Oleh Nazar Junio Di rumah teduh, sang penyair bermukim, Menyemai makna dalam bait yang hakim, KH. D. Zawawi Imron, pujangga mulia, Syairnya mengalun, merasuk sukma.
Oleh Nabila Ika Hikmatul Farochah Langit menjadi saksi Tentang bahagiaku hari ini Bertemu yang dikagumi Merajut kisah yang tak pernah terpungkiri Diantara tetes hujan membasahi
Oleh Hasna Azizah Azzahra Bun maaf Maafkan anakmu yang bodoh ini Bodoh karena membencimu tanpa mencoba mengerti maksud baikmu Bun maaf Maafkan anak bodohmu ini