Rezekimu Seret?

Sedekah – kunci utama ketika rezeki seret atau macet adalah sedekah. Sedekah berarti memberikan apa yang kita punya untuk orang lain. Secara perhitungan manusia, ketika kita memberi sesuatu maka hasilnya adalah milik kita berkurang. Namun hal ini berbeda ketika kita mengikutkan Allah dalam perbuatan kita. Memberikan sesuatu kepada orang lain, hasilnya adalah apa yang kita miliki akan bertambah. Percaya atau tidak namun Allah Swt, pemilik dan pencipta segala hal dimuka bumi ini, telah menjanjikan balasan dan pahala yang berlipat ganda bagi mereka yang bersedekah di jalan Allah. Hal tersebut terkandung dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 261:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۝٢٦١

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.

Surah Al-Baqarah ayat 261 menggambarkan metafora bahwa sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Sedangkan dalam pendapat lain, orang yang bersedekah akan diberi balasan 10 kali lipat dari sedekah yang dikeluarkan. Hal ini berdasarkan firman Allah Swt:

مَن جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

“Siapa yang melakukan suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan balasan 10 kali lipatnya.” (QS. Al-An’am: 160).

Kedua ayat Al-Qur’an ini memastikan bahwa apa yang kita keluarkan, pasti akan dibalas oleh Allah Swt. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu niat bersedekah itu dikarenakan oleh Allah Swt. dan di jalan-Nya. serta tidak diutamakan untuk mencari balasan (harus ikhlas). Hal ini akan menjadi penyimpangan ketika bersedekah dengan mengharapkan balasan yang lebih besar ataupun karena mengharap pujian/pandangan ‘baik’ dari orang lain.

Sedekah itu Wajib

Selain itu, sedekah atau menyisihkan sebagian harta kita untuk orang lain merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Mengapa? Karena sebagian dari harta yang kita miliki adalah hak orang lain. Allah Swt. berfirman:

وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ

“Pada harta benda mereka ada hak bagi orang miskin yang meminta dan yang tidak meminta” (QS. Adh-Dhariyat:19)

Dengan gamblang ayat ini menegaskan bahwa sedekah bukanlah tindakan opsional atau sunnah, tetapi kewajiban yang sudah ditetapkan. Setiap muslim diminta untuk menyadari bahwa sebagian dari penghasilan mereka adalah hak orang lain dan memastikan distribusinya kepada orang lain. Dapat ditarik kesimpulan juga bahwa menjaga orang lain dari kekurangan, terutama orang-orang disekitar kita, merupakan salah satu tanggung jawab kita untuk membantu. Dan berbagi dengan sesama melalui sedekah menjadi salah satu cara untuk memenuhi tanggung jawab tersebut

حَدَّثَنَا عَارِمٌ وَعَفَّانُ قَالَا حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ وَاصِلٍ مَوْلَى أَبِي عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدِّيْلِيِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَتَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَتَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَتَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ أَحَدَكُمْ مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

Rasulullah bersabda, “Setiap ruas tulang kalian berkewajiban untuk disedekahi pada setiap harinya, setiap tasbih adalah sedekah, tahlil adalah sedekah, takbir adalah sedekah, tahmid adalah sedekah, menyuruh untuk kebaikan adalah sedekah dan mencegah dari yang munkar adalah sedekah. Dan itu semua bisa kalian dapatkan dengan dua rakaat salat Duha.” (HR. Ahmad: 20501)

Sedekah Tidak Melulu Tentang Harta

Yup, sedekah tidak hanya melalui harta benda. Banyak hal lain, yang bahkan sederhana seperti senyum kepada orang lain, merupakan sedekah; berbuat baik kepada makhluk lain, merupakan sedekah; berjalan menuju tempat sujud (masjid), merupakan sedekah; menulis, merupakan sedekah; tidak tidur pada pagi hari, merupakan sedekah; istiqomah bangun untuk menyiapkan diri shalat shubuh, merupakan sedekah; menabung untuk masa depan, merupakan sedekah.

حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُرَشِيُّ الْيَمَامِيُّ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو زُمَيْلٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ وَجَابِرٍ وَحُذَيْفَةَ وَعَائِشَةَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَأَبُو زُمَيْلٍ اسْمُهُ سِمَاكُ بْنُ الْوَلِيدِ الْحَنَفِيّ

“Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau berbuat ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” Hadits semakna diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Jabir, Hudzaifah, ‘Aisyah dan Abu Hurairah. Berkata Abu ‘Isa: Ini merupakan hadits hasan gharib dan Abu Zumail bernama Simak bin Walid Al Hanafi. (HR. Tirmidzi: 1879)

Senyum kepada orang lain adalah menebarkan kebahagiaan kepada orang lain. Bahkan kepada orang random yang tidak kita kenali di jalan, ketika kita senyum kepadanya maka otomatis orang tersebut akan membalas senyum kita. Hal ini sudah seperti adat yang memang tertanam dalam diri manusia sejak awal diciptakan. Membuat orang tersenyum, sedikitnya membuat kebahagian bagi hati orang tersebut.

Berjalan kaki ke masjid merupakan sedekah. Mengapa? Dalam aspek sosial, setiap muslim adalah da’I. Meskipun tanpa diniatkan, setiap muslim akan selalu mendakwahkan tentang agamanya. Setiap muslim akan menjadi perhatian orang-orang sekitarnya. Perilakunya, akhlaknya, dan keseluruhan hidup dari seorang muslim yang penuh akan kebaikan akan di lihat, ditiru, dan dijunjung dimanapun muslim itu berada. Dan tidak jarang, perbuatan baik akan menular. Melihat saudara muslim lainnya berbondong-bondong pergi menjawab panggilan muadzin, maka setidaknya ada terbesit dihati setiap muslim untuk mengikuti langkahnya. Berlanjut, hal ini menebar tidak pernah putus tali kebaikannya.

Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ سُلَامَى عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ يُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ يُحَامِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ وَكُلُّ خَطْوَةٍ يَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ وَدَلُّ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ

“Pada setiap ruas tulang ada kewajiban sedekah. Setiap hari dimana seseorang terbantu dengan tunggangannya yang mengangkat atau mengangkut barang-barangnya di atasnya adalah sedekah. Ucapan yang baik adalah sedekah dan setiap langkah yang dilakukan seseorang menuju salat adalah sedekah dan orang yang menunjuki jalan adalah sedekah”. (HR. Bukhari: 2677)

Allah SWT Telah Mudahkan Jalan

Oleh karena itu para pembaca sekalian, tidak ada alasan untuk sulit bersedekah. Allah telah membuat banyak jalan untuk kita bersedekah. Dholim jadinya apabila kita masih mengingkari kebenaran jalan-jalan sedekah itu. Kemudahan hal ini diberikan agar setiap Muslim bisa menjalani kehidupan sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan tanpa beban yang memberatkan. Prinsip-prinsip dalam Islam, seperti yang dinyatakan dalam ayat berikut, menegaskan bahwa Allah tidak memberikan kewajiban yang tidak bisa dipenuhi manusia,

 “لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلَّا وُسْعَهَا”

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Surat Al-Baqarah: 286) 

Barangkali kemacetan rezeki yang kita alami itu dikarenakan kemacetan kita sendiri untuk bersedekah. Kesulitan bersedekah, maka renungkan dan sadari bahwasanya semua yang sedang kita miliki sekarang, sejatinya bukanlah milik kita melainkan milik Allah SWT yang dititipkan kepada kita. Dan dalam harta titipan itu, ada harta milik orang-orang sekitar kita. Maka jangan mengeluh ketika harta yang dititipkan kepada kita tiba-tiba diambil oleh pemiliknya, sedangkan harta titipan untuk orang lain tetap kita simpan sendiri.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
Twitter
WhatsApp