Pentingnya Dialog dalam Pembelajaran: Membuka Fikiran, Menguatkan Hafalan

Oleh Alvian Izzul Fikri

Adanya dialog di dalam proses pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan interaktif. Karena didalamnya seorang pendidik akan memberikan pertanyaan dan jawaban kepada peserta didik. nah pertanyaan yang diajukan itu merupakan stimulus yang efektif guna mendorong kemampuan berpikir untuk bagaimana menemukan jawaban. 

Ketika mereka salah atau tidak bisa menjawabnya, maka kita akan memberikan jawaban yang benar dari pertanyaan yang kita ajukan. Sehingga jawaban yang kita berikan itu akan lebih mudah dimengerti dan dipahami dibandingkan kita hanya  memberikan sebuah penjelasan tanpa kita mengajak berdialog peserta didik.

ولأن المحاورة تفتح انقفال الذهن

“Karena dengan berdialog itu akan membuka pikiran” (Ar-rosul Al-Mu’alim wa asalibuhu fi at-talim, Abdul Fattah Abu Ghaddah, hal:92)

Rasulullah SAW bersabda: Adakah kalian jikalau melihat Sungai di depan salah satu pintu kalian, kemudian ia mandi darinya setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotoran padanya? Mereka menjawab: tidak akan tersisa darinya kotoran sedikitpun, bersabda: maka itulah permisalan sholat fardhu (5 waktu) Allah akan menghapus dengannya (sholat) itu dosa-dosa.” (HR. Bukhari, no. 528)

Dan di hadist lain disebutkan

dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah kalian, siapakah orang yang muflis (bangkrut) itu?” Para sahabat menjawab; ‘Menurut kami, orang yang muflis (bangkrut) diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya umatku yang muflis (bangkrut) adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka. (HR. Muslim, No: 2581)

Dari hadist ini kita dapat memahami bagaimana Rasulullah SAW ingin menyampaikan pesan yang penting kepada umatnya dengan cara memberikan pertanyaan terlebih dahulu untuk menarik perhatian mereka, sehingga pesan yang ingin diberikan bisa tersampaikan dengan baik. Rasulullah SAW mengadakan dialog dengan para sahabat di dalam pembelajaran sebagai cara dan metode untuk meningkatkan konsentrasi dan kemampuan berfikir serta memahamkan materi pembelajaran.

Wallahu A’lam bi showab

 

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
Twitter
WhatsApp