Takdir : apakah kita harus menerima atau berusaha merubah?
Oleh : Zainuddin
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan dan harapan yang ingin di wujudkan. Namun, terkadang apa yang diinginkan sebagian manusia tidak selalu terjadi dan tidak selalu muncu apa yang dia nignkan dalam kehidupan. Maka dari itu tulsan ini akan membahas seberapa jauh manusia dapat memahami adanya takdir. Menurut pemahaman Fethullah Gülen, takdir adalah segala sesuatu yang ada, mulai dari partikel sub-atom sampai alam semesta secara keseluruhan, diketahui oleh Allah Yang Maha Kuasa.Pengetahuan-Nya meliputi semua ruang dan waktu, sedangkan Dia sendiri benar-benar bebas dari ketentuan dan takdir tersebut.Segala sesuatu Dia ketahui, dan Dia menentukan bentuk, rentang kehidupan, fungsi atau misi, dan karakter tertentu pada setiap ciptaan-Nya.
Daopat diartikan bahwasanya takdir adalah hal yang menjadi urusan tuhan dan manusia tidak dapat ikut campur akan urusan tuhan. Takdir yang sudah Allah tentukan adalah takdir yang harus dijalani oleh manusia. Baik atau buruknya takdir adalah menurut pandangan Allah dan bukan menurut pandangan manusia. Kadang kala manusia tidak pernah puas akan hasill yang diberikan oleh tuhan kepada dirinya. Ketika tuhan sudah berkehendak, maka tugas manusia berikutnya adalah bersyukur dan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dari ap ayang tuhan sudah tentukan.
Lantas yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara agar menerima takdir yang sangat sulit diterima? Sebelum kepada jawaban atas pertanyaan tersebut maka harus diketahui terlebih dahulu apa itu takdir dan takdir terbagi menjadi berapa? Takdir terbagi menjadi 2 bagian yaitu takdir mubram dan takdir muallaq. Takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Contoh takdir mubram adalah kelahiran, kematian manusia, jodoh, hingga hari kiamat. Sebab, tidak ada manusia yang mengetahui kapan seseorang akan lahir maupun mati. Sehingga itu hanya menjadi rahasia milik Allah SWT. Sedangkan Takdir Muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang mengikuti sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhitiar. Contoh takdir muallaq adalah keberhasilan anak sekolah meraih prestasi dengan giat belajar.
Penjelasan di atas menegaskan bahwasanya takdir terbgai menjadi dua bagian yaitu takdir yang tidak dapat dirubah dan takdir yang dapat dirubah. Takdir yang dapat dirubah merupakan takdir yang dapat diperjuangkan, sedangkan takdir yang tidak dapat dirubah adalah takdir yang sudah ditentukan dari zaman azali, seperti halnya jodoh, rezeki, maut. Dalam kajian ini manusia harus bijaksana dalam menghadapi ketentuan yang sudah tuhan tentukan, baik takdir mubram dan takdiri muallaq, meskipun takdir yang dapat dirubah/takdri yang dapat diperjuangkan, manusia harus berpasrah jika memang tidak tertulis untuk manusia. Misalkan manusia belajar setiap hari untuk memperoleh nilai yang terbaik, akan tetapi takdir berkata lain dan mengatakan bahwasanya hasil tersebut tidak memuaskan, maka manusia harus bisa berhusnudzon karena Allah SWT sudah menuliskan hal yang terbaik dalam hal yang lain pada manusia tersebut.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah manusia harus memahami bahwasanya takdir terbagi menjadi dua bagian, yaitu takdir nubram dan takdir muallaq. Takdir mubram adalah takdir yang tidak dapat dirubah dan takdir muallaq adalah takdir yang dapat dirubah. Meskipun manusia berusaha akan tetapi Allah SWT yang menentukan bagaimana jalan hidup yang dilalui seluruh manusia. Manusia harus terus berhusnudzon dengan segala keterlibatan manusia tersebut di kehidupannya yang terus menerus berjuang akan kehidupannya akan tetapi Allah SWT yang menentukan baik atau tidak baiknya kehidupan manusia tersebut.